Thursday, February 28, 2013

Analisis Saham Waskita Karya (Waskita)


Harga IPO 22 november 2011            : Rp.320
Harga saham tgl 28 februari 2013        : Rp 620.00

Analisis Internal dan eksternal

Diambil juga dari analisis hasil teguh hidayata dalam blognya menyatakan bahwa, Waskita dibandingkan dengan perusahaan Total Bangun Persada (TOTL) yang hasilnya terbaik di bidang kontruksi hasilnya sebagai berikut :

Company
ROA
ROE
OPM
Net Profit Growth
TOTL
9.3
28.3
13.3
42.4
Waskita
1.3
11.4
5.5
195.3



Nah, kalau dilihat dari data diatas, maka tampak bahwa Waskita secara fundamental kalah telak dibanding TOTL. Kenaikan laba bersih Waskita yang mencapai hampir tiga kali lipat menjadi tidak berarti mengingat itu adalah karena kecilnya laba bersih Waskita di tahun 2011 lalu (Rp13 milyar).

Dan kalau kita perhatikan tujuan Pemerintah meng-IPO-kan Waskita ini, itu bukanlah karena Waskita memiliki ekspansi jangka panjang dan membutuhkan dana untuk itu (soalnya 60% dana IPO-nya akan dipakai untuk membiayai proyek-proyek yang sudah berjalan, sementara sisanya untuk modal kerja yang ‘biasa saja’). IPO Waskita ini lebih merupakan kelanjutan dari upaya perbaikan kinerja perusahaan yang dimulai sejak tahun 2010 lalu. Harapannya dengan menjadi perusahaan terbuka, maka Waskita minimal menjadi lebih transparan terhadap publik, dan juga memiliki kinerja yang lebih baik, karena perusahaan bertanggung jawab tidak hanya kepada Pemerintah namun juga kepada pemegang saham publik. Jadi dalam hal ini, jika anda beli saham Waskita, maka anda berposisi sebagai ‘penerus’ dari PPA dalam kapasitasnya sebagai pengawas dan pendorong perusahaan untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik di masa mendatang. PPA sendiri terhitung sejak tanggal 20 Oktober 2012 kemarin sudah tidak lagi menjadi pemegang saham di Waskita, dimana 100% kepemilikan saham Waskita dikembalikan kepada Pemerintah.

Masalahnya, anda sebagai pemegang saham publik tentu tidak bisa memegang kepemilikan yang cukup substansial di Waskita, melainkan hanya minoritas. Artinya? Anda tidak bisa menjadi pengawas perusahaan seperti hal-nya PPA, bahkan meski anda berniat untuk vokal jika ikut RUPS-nya nanti. Alhasil, anda hanya bisa mengikuti arah kinerja perusahaan (seperti juga jika kita invest secara ritel pada saham-saham lainnya di bursa), dimana jika hasilnya bagus, maka anda akan untung. Tapi jika kinerja Waskita masih saja buruk, maka anda akan rugi.

Dan masalahnya lagi, kalau berkaca pada tiga BUMN terakhir yang melantai ke bursa, yakni BBTN, KRAS, dan GIAA, hingga sekarang kinerja mereka masih saja belum cukup baik, which means keputusan Pemerintah untuk meng-IPO-kan perusahaan BUMN tidak atau belum berdampak substansial pada performa perusahaan. Penulis katakan belum, karena kalau kita lihat BUMN-BUMN yang sudah IPO sejak lama, katakanlah BBRI, SMGR, dan JSMR, kinerja mereka pada saat ini terbilang sudah cukup bagus (tapi butuh waktu berapa lama?).

Oke, jadi kesimpulannya secara fundamental Waskita ini nggak menarik ya? Yap, kurang lebih begitu. Tapi kenapa kok IPO-nya seperti sangat ramai diperbincangkan di publik, dan permintaan akan sahamnya juga sangat tinggi? Ya namanya juga iklan. Secara nilai IPO-nya juga lumayan besar, yakni diatas Rp1 trilyun. Jadi ya pasti underwriter-nya punya cukup modal untuk membuat Waskita ini tampak cantik. Timing pelaksanaan IPO-nya juga cukup tepat, yakni ketika saham-saham konstruksi hampir semuanya naik signifikan, sehingga sebagian investor pasti berpendapat bahwa Waskita berpeluang untuk mengalami hal yang sama, dan inilah yang membuat saham ini menjadi ramai diperbincangkan dan terkesan jadi rebutan banyak orang.

Analisis Internal

Terakhir, soal sahamnya, Waskita akan melepas 35% sahamnya pada rentang harga Rp320 – 405 per saham. Kita ambil tengahnya, 350, maka Waskita akan mencatat market cap awal Rp2.8 trilyun. Dari sisi PER, dimana Waskita mencatat laba bersih Rp37 milyar di First Half 2012, sementara jumlah saham disetor perusahaan setelah IPO adalah 8.8 milyar lembar, maka annualized EPS Waskita adalah 37 x 2 / 8.8 = Rp8.4 per saham. Maka PER-nya? 350 / 8.4 = 41.7 kali. Well, what d’ya think? Bahkan PER ADHI, WIKA, dan PTPP saja tidak sebesar itu (coba anda cek sendiri), padahal saham mereka sekarang ini lagi tinggi-tingginya.

Sampai saat ini saham wakista pun tidak begitu besar, hanya naik 300 point dari harga saham IPO nya berbeda dengan bumn lain yang awalnya bisa saja IPO nya di angka yang terlalu rendah sehingga harga sekarang menglami perbedaan yang cukup tinggi. Di perkirakan saham wakista akan terus naik, karena dari sisi Eksternal perusahaan, indonesia pada tahun 2013 ini sedang membutuhkan banyak hal di bidang kontruksi pembangunan.

Mata Kuliah : ANALISIS INVESTASI & PORTOFOLIO

Dosen
:
Nana Sumarna Pradja, Drs. H., M.B.A.
SKS
:
2
Kelas
:
A
Ruang
:
K303
Waktu
:
Senin, 10.40-12.20


0 komentar:

Post a Comment

 
;