Terdapat dua pertanyaan yang akan coba dibahas dalam artikel ini :
1. Skala Likert adalah Skala Ordinal atau Interval?
2. Perlukah Ordinal diubah menjadi Interval?
Sehingga dikumpulkan bahan untuk membahas pertanyaan tersebut dari berbagai sumber berikut :
Referensi :
1. PERBEDAAN PANDANGAN SKALA LIKERT SEBAGAI SKALA ORDINAL ATAU SKALA INTERVAL (http://eprints.undip.ac.id/33805/1/makalah5.pdf)
menyimpulkan bahwa :
a. Skala likert merupakan skala yang sudah memiliki tingkatan namun jarak antar tingkatan belum pasti.
b. Terdapat korelasi yang kuat antara data yang belum ditransformasi dengan data yang telah ditrasfomasi dengan menggunakan metode sucsesive interval baik menggunakan korelasi rank spearman maupun korelasi product moment.
c. Tidak terdapat perbedaan kesimpulan analisis regresi antara data yang belum ditransformasi dengan data yang telah ditransfomasi dengan menggunakan metode sucsesive interval.
d. Tidak terdapat perbedaan kesimpulan analisis jalur antara data yang belum ditransformasi dengan data yang telah ditransfomasi dengan menggunakan metode sucsesive interval.
2.Prof. Dr. Imam Ghozali, M.Com:
Apakah data ordinal harus diubah dahulu menjadi interval? Beberapa universitas di Indonesia mengharuskan data ordinal hrs diubah dahulu menjadi interval baru dapat dianalisis dengan multivariate statitik.
Di barat sono perdebatan ini sudah selesai tahun 1950an. Data ordinal dengan Skala Likert STS(1),TS(2),N(3),S(4) SS(5) jika diubah skalanya menjadi interval maka skore interval akan mirip sama
urutannya dengan skore asli ordinal dan berkorelasi sebesar 99%.Jadi data asli ordinal sama dengan interval dan dapat dianggap interval. kaitan dengan interpretasi
Misalkan saya punya Y = a + b1X1 +b2X2
Y = 0.50 +0.25X1 +0.30X2
Jika data kita interval misal Y=GDP, X1=Inflasi dan X2=Kurs, maka saya dpt menginterpretasikan bahwa kalau inflasi naik 10% maka GDP naik 2.5%, kalau kurs naik 10%, maka GDP naik 3%. Akan tetapi kalau data kita ordinal (kualitatif) misal Y=kepuasan kerja, X1=Komitmen, X2=motivasi, maka saya tdk bisa interpretasi jika komitmen naik 10% maka kepuasan naik 2.5% (karena data kita kualitatif) jadi kita hanya bisa mengatakaan bahwa komitmen berpengaruh thdp kepuasan seberapa besar pengaruhnya tdk tahu (kualiatif). walaupun data ordinal tadi sdh menjadi interval tetap saja kita tdk bisa interpretasi krn data kita aslinya adalah kualitatif
Di jurnal-jurnal ilmiah tdk pernah dipersoalkan bahwa data ordinal hrs diubah dahulu mejadi interval, krn mereka sdh clear masalah ini 50 tahun lalu dan kita masih mempersoalkan sampai saat ini Yang berminat saya berikan referensi diskusi hal ini dari salah satu buku terbitan 1957
3.(http://wajibstat.blogspot.com/2013/04/method-of-successive-interval-msi-untuk.html)
“Yes, its true that likert scale basically is ordinal. It also can be argued that it is interval. Let say, you convert the ordinal scale into interval scale using normal distribution. The original ordinal scale has score 1, 2, 3, 4, and 5 after you have converted into interval scale the score might be continue 1.23, 2.53, 2.85,3.12 and 3.49 . The interval score still the same as ordinal score intern of location, the lowest score 1.23 for strongly disagree, 2.53 for disagree, 2.85 for neutral, 3.12 for agree, and 3.49 for strongly agree. Therfore it can be assumed that likert scale is interval scale as long as the way you asked question is consistent. Just try to convert ordinal score into interval score and compare the score result”
atau
"Ya, pada dasarnya skala Likert memang ordinal, tetapi kita juga bisa menggugat kalau skala Likert itu interval. Misalkan, isian kuesioner penelitian skala Likert (5) adalah 1,2,3,4, dan 5. Skala data ordinal bisa dikonversi ke dalam skala interval yakni dengan nilai Zi terstandardisasi(standardized) dan nanti hasilnya bisa saja menjadi 1,23 (sangat tidak setuju), 2,53 (tidak setuju), 2,85 (abstain), 3,12 (setuju) dan 3,49 (sangat setuju). Oleh karena itu, skala Likert bisa saja diasumsikan sebagai skala data interval sepanjang metode/cara Anda menyusun pertanyaan (positif/negatif) bersifat konsisten. Silahkan bandingkan hasil yang diperoleh jika pakai skala data ordinal dengan skala data interval."
(http://mujigunarto.wordpress.com/2008/12/25/perlukah-data-ordinal-di-transformasi-ke-interval-dengan-msi/) atau (http://www.mitrariset.com/MULTIVARIATE.html)
Contact lebih jauh mengenai hal ini :
ghozali_imam@yahoo.com
statistik-indonesia@yahoogroups.com
1. Skala Likert adalah Skala Ordinal atau Interval?
2. Perlukah Ordinal diubah menjadi Interval?
Sehingga dikumpulkan bahan untuk membahas pertanyaan tersebut dari berbagai sumber berikut :
Referensi :
1. PERBEDAAN PANDANGAN SKALA LIKERT SEBAGAI SKALA ORDINAL ATAU SKALA INTERVAL (http://eprints.undip.ac.id/33805/1/makalah5.pdf)
menyimpulkan bahwa :
a. Skala likert merupakan skala yang sudah memiliki tingkatan namun jarak antar tingkatan belum pasti.
b. Terdapat korelasi yang kuat antara data yang belum ditransformasi dengan data yang telah ditrasfomasi dengan menggunakan metode sucsesive interval baik menggunakan korelasi rank spearman maupun korelasi product moment.
c. Tidak terdapat perbedaan kesimpulan analisis regresi antara data yang belum ditransformasi dengan data yang telah ditransfomasi dengan menggunakan metode sucsesive interval.
d. Tidak terdapat perbedaan kesimpulan analisis jalur antara data yang belum ditransformasi dengan data yang telah ditransfomasi dengan menggunakan metode sucsesive interval.
2.Prof. Dr. Imam Ghozali, M.Com:
Apakah data ordinal harus diubah dahulu menjadi interval? Beberapa universitas di Indonesia mengharuskan data ordinal hrs diubah dahulu menjadi interval baru dapat dianalisis dengan multivariate statitik.
Di barat sono perdebatan ini sudah selesai tahun 1950an. Data ordinal dengan Skala Likert STS(1),TS(2),N(3),S(4) SS(5) jika diubah skalanya menjadi interval maka skore interval akan mirip sama
urutannya dengan skore asli ordinal dan berkorelasi sebesar 99%.Jadi data asli ordinal sama dengan interval dan dapat dianggap interval. kaitan dengan interpretasi
Misalkan saya punya Y = a + b1X1 +b2X2
Y = 0.50 +0.25X1 +0.30X2
Jika data kita interval misal Y=GDP, X1=Inflasi dan X2=Kurs, maka saya dpt menginterpretasikan bahwa kalau inflasi naik 10% maka GDP naik 2.5%, kalau kurs naik 10%, maka GDP naik 3%. Akan tetapi kalau data kita ordinal (kualitatif) misal Y=kepuasan kerja, X1=Komitmen, X2=motivasi, maka saya tdk bisa interpretasi jika komitmen naik 10% maka kepuasan naik 2.5% (karena data kita kualitatif) jadi kita hanya bisa mengatakaan bahwa komitmen berpengaruh thdp kepuasan seberapa besar pengaruhnya tdk tahu (kualiatif). walaupun data ordinal tadi sdh menjadi interval tetap saja kita tdk bisa interpretasi krn data kita aslinya adalah kualitatif
Di jurnal-jurnal ilmiah tdk pernah dipersoalkan bahwa data ordinal hrs diubah dahulu mejadi interval, krn mereka sdh clear masalah ini 50 tahun lalu dan kita masih mempersoalkan sampai saat ini Yang berminat saya berikan referensi diskusi hal ini dari salah satu buku terbitan 1957
3.(http://wajibstat.blogspot.com/2013/04/method-of-successive-interval-msi-untuk.html)
“Yes, its true that likert scale basically is ordinal. It also can be argued that it is interval. Let say, you convert the ordinal scale into interval scale using normal distribution. The original ordinal scale has score 1, 2, 3, 4, and 5 after you have converted into interval scale the score might be continue 1.23, 2.53, 2.85,3.12 and 3.49 . The interval score still the same as ordinal score intern of location, the lowest score 1.23 for strongly disagree, 2.53 for disagree, 2.85 for neutral, 3.12 for agree, and 3.49 for strongly agree. Therfore it can be assumed that likert scale is interval scale as long as the way you asked question is consistent. Just try to convert ordinal score into interval score and compare the score result”
atau
"Ya, pada dasarnya skala Likert memang ordinal, tetapi kita juga bisa menggugat kalau skala Likert itu interval. Misalkan, isian kuesioner penelitian skala Likert (5) adalah 1,2,3,4, dan 5. Skala data ordinal bisa dikonversi ke dalam skala interval yakni dengan nilai Zi terstandardisasi(standardized) dan nanti hasilnya bisa saja menjadi 1,23 (sangat tidak setuju), 2,53 (tidak setuju), 2,85 (abstain), 3,12 (setuju) dan 3,49 (sangat setuju). Oleh karena itu, skala Likert bisa saja diasumsikan sebagai skala data interval sepanjang metode/cara Anda menyusun pertanyaan (positif/negatif) bersifat konsisten. Silahkan bandingkan hasil yang diperoleh jika pakai skala data ordinal dengan skala data interval."
(http://mujigunarto.wordpress.com/2008/12/25/perlukah-data-ordinal-di-transformasi-ke-interval-dengan-msi/) atau (http://www.mitrariset.com/MULTIVARIATE.html)
Contact lebih jauh mengenai hal ini :
ghozali_imam@yahoo.com
statistik-indonesia@yahoogroups.com
3 komentar:
Post a Comment