Sunday, July 21, 2013

Jangan Menilai Dari Kulitnya Saja

Intisari-Online.com - Dalam laut bisa diduga, dalam hati siapa tahu? Pepatah lawas itu bisa berarti pula bahwa pemikiran seseorang tak mudah ditebak hanya melalui tindakan dia saja. Cerita berikut memberi gambaran betapa apa yang dibilang bodoh oleh orang lain ternyata cerdas di sisi lain.

Terkisahkan sebuah obrolan di ruang barbershop antara pencukur dan pelanggannya, seorang pengusaha yang sudah cukup umur.

Ketika sedang mencukur, seorang anak kecil berlari-lari dan melompat-lompat di depan barbershop.

"Itu Budi. Sering bermain di depan barbershop saya ini. Menurutku dia anak paling bodoh di dunia," kata tukang cukur ketika si pengusaha memperhatikan anak itu.

“Apa iya?” jawab pengusaha

Untuk membuktikan itu tukang cukur berhenti sejenak dan memanggil Budi untuk masuk. Lalu ia merogoh saku celana dan mengambil dua pecahan uang: Rp1.000 dan Rp500.

”Budi, kamu boleh pilih dan ambil salah satu uang ini. Terserah kamu mau pilih yang mana!”

Hanya melihat sepintas dua pecahan mata uang itu, Budi dengan cepat mengambil uang yang bernominal Rp500. Lalu pergi. Tukang cukur merasa menang dan berkata ke pengusaha sambil meneruskan cukurannya.

”Benar 'kan yang saya katakan tadi. Sudah tak terhitung berapa kali saya lakukan tes seperti itu tadi dan ia selalu mengambil uang yang nilainya kecil.”

Setelah selesai dicukur, pengusaha itu kembali ke kantor yang tak jauh dari barbershop. Di tengah jalan ia bertemu dengan si bocah tadi. Ia langsung bertanya.

“Bud, tadi saya melihat sewaktu tukang cukur menawarkan uang lembaran Rp1.000 dan logam Rp500, saya lihat kok yang kamu ambil uang yang Rp500. Kenapa tak ambil yang Rp.1000? Bukankah nilainya lebih besar dua kali lipat?”

”Jika saya mengambil uang Rp1.000, saya tidak akan dapat lagi Rp500 di kesempatan berikutnya. Tukang cukur itu pasti penasaran kenapa saya tidak ambil yang seribu. Kalau saya ambil yang Rp1.000, berarti permainannya akan selesai,” jawab Budi.

Begitulah, orang sukses berpikir tidak hanya untuk hari ini, tapi juga masa depan.

0 komentar:

Post a Comment

 
;