Friday, July 19, 2013

Kisah dua air mata

Intisari-Online.com – Dua air mata kecil mengambang di sungai kehidupan. Satu tetes berkata kepada yang lain, “Akulah air mata seorang gadis yang mencintai seorang pria dan kehilangan dia. Siapa kau?”

“Yah, aku butiran air mata dari gadis yang memenangkan pria itu.”

Cinta sangat aneh. Cinta adalah komitmen tanpa syarat kepada seseorang yang tidak sempurna. Kita merasa kecanduan dan tergantung pada orang lain. Kita merasa kuat dan pada saat yang sama, kita membuka diri untuk disakiti. Cinta bisa membuat kita menanggung segala jenis rasa sakit dan segala jenis pengorbanan.

Inilah yang membuat kita merasa bodoh dan bertindak bodoh. Kadang-kadang ketika kita mencintai dan memberikan begitu banyak, kita hanya menemukan berapa banyak yang telah diberikan oleh orang yang kita cintai yang akhirnya  menyakiti kita dan harus mengucapkan selamat tinggal.

Lalu kita menyadari, sudah merupakan bagian penting dari diri sendiri dengan orang itu. Perasaan kosong ketika ia meninggalkan kita. Lantas kita mengeluarkan air mata untuk orang yang kita cintai itu. Ketika air mata kering, kerugian terasa pada hati kita.

Itulah yang kita lakukan ketika kita sangat peduli pada seseorang. Tapi bagaimana bisa kita menyesal? Untuk memberikan diri secara bebas dan penuh cinta adalah hal paling indah yang dapat kita lakukan. Mengasihi membuat kita nyata. Mencintai juga membuat kita menangis. Itulah sebabnya air mata menjadi indah.

Hidup ini singkat, energi kita terbatas, dengan energi yang terbatas kita menjalani hidup yang singkat untuk menuju kehidupan kekal. Jadi, jangan sia-siakan dengan hal-hal yang tidak penting. (*)

0 komentar:

Post a Comment

 
;